Studi IFC dan GBC Indonesia: Bangunan Gedung Hijau 30-80% Lebih Hemat Air & Listrik

Studi IFC dan GBC Indonesia: Bangunan Gedung Hijau 30-80% Lebih Hemat Air & Listrik

Studi IFC dan GBC Indonesia: Bangunan Gedung Hijau 30-80% Lebih Hemat Air & Listrik

IFC, sisi dari Barisan Bank Dunia, dan Green Building Council (GBC) Indonesia, ini hari umumkan dari hasil study bersama ke-2 instansi itu atas faedah dari bangunan gedung hijau. Sembilan bangunan gedung hijau yang sudah penuhi sertifikasi di Jakarta dan sekelilingnya sudah mencatat penghematan ongkos utilitas sejumlah 30 sampai 80 % dibanding dengan bangunan biasa

Bangunan dan gedung di Indonesia ialah pemakai energi paling besar ke-3 , dengan jatah sekitaran 30% dari keseluruhan konsumsi energi nasional. Bila tidak diatur secara baik, konsumsi energi dari gedung dan bangunan mempunyai potensi bertambah sampai 40% dari keseluruhan konsumsi energi di tahun 2030. Untuk kurangi emisi sejumlah 29 % s/d tahun 2030, Pemerintahan menggerakkan kenaikan efektivitas energi dari bangunan dan gedung.

Sekarang ini, lebih dari 100 bangunan dan gedung di Indonesia sudah terima sertifikasi bangunan hijau serta lebih dari 3.000 bangunan dan gedung sudah penuhi standard bangunan gedung hijau, dengan lingkup tempat selebar lebih dari 20 juta mtr. persegi.

Study kasus ini mengaitkan jika ongkos untuk membangun ke-9 bangunan gedung hijau itu semakin tinggi sekitaran 0 sampai 17 % berkaitan dengan ongkos design dan pemakaian materialnya, tetapi pada periode panjang akan memberikan keuntungan.

Penghematan listrik dan air dalam waktu 2 tahun di sembilan bangunan gedung hijau dalam study kami benar-benar menyenangkan. Hasil yang diraih lewat Program Alih bentuk Pasar Bangunan Hijau IFC memperjelas jika Indonesia ada di lajur yang sesuai komitmennya untuk kurangi emisi gas rumah kaca lewat bangunan gedung hijau. Bangunan gedung hijau memberinya faedah lingkungan dan keuangan untuk beberapa pengembang, penyewa dan penopang kebutuhan yang lain," ungkapkan Marcene Mitchell, Global Head, Strategy and Business Development untuk IFC Climate Business Department.

Iwan Prijanto, Chairperson Slot Online Maha168 dari GBC Indonesia, menjelaskan, "Mempromokan bangunan gedung hijau memerlukan bukti, tidak cuma teori konseptual. Kami suka bisa share contoh penghematan beberapa biaya yang besar sekali untuk operator dan investor, yang memberinya lingkungan indoor dan outdoor yang lebih sehat untuk penghuni.

Semenjak 2012, pemerintahan provinsi DKI Jakarta sudah menerapkan Ketentuan Bangunan Gedung Hijau, yang mengendalikan design bangunan dan gedung, mengirit konsumsi listrik dan air, dan memaksimalkan penggunaan bahan bangunan. IFC berpartner dengan Pemerintahan DKI Jakarta untuk mengeluarkan ketentuan itu, disokong oleh pemerintahan Swiss lewat SECO (State Secretariat for Economic Affairs)

Sebagai investor yang bertanggungjawab, IFC melakukan investasi dalam mitigasi dan penyesuaian cuaca. Beberapa proyek kami penuhi tanggung jawab secara pajak dan pantas secara keuangan, dan memberikan keuntungan. Study IFC memperlihatkan bangunan ramah lingkungan tawarkan langkah yang irit ongkos untuk kurangi emisi gas rumah kaca. Kami yakin jika faedah keuangan dan lingkungan yang sudah diraih IFC, GBC Indonesia, dan pengembang dapat diraih oleh beragam faksi lain," lebih Marcene. Secara global, IFC sudah melakukan investasi lebih dari $4 miliar pada bangunan dan gedung hijau lewat intermediasi instansi keuangan, selainnya di bidang retail, hotel, rumah sakit, property serba buat (mixed-use), tempat tinggal, sekolah, dan kampus. Diprediksi, 15 % dari investasi itu dilaksanakan di Teritori Asia Timur dan Pasifik, terhitung Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Tempat Monumental di Kalimantan Timur

Pesona Bangunan Tua Kota Manado

Beberapa Fakta Gila Rumah Termahal Di Dunia orang Kaya India